Dari Roh Allah

Dari Roh Allah

Dari Roh Allah 150 150 Pastor John Sihombing

Wahyu 1:4

…dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,…

Tujuh tanda kesempurnaan. Tanda kehadiran Allah diwakili frasa ‘ketujuh roh’ dimana pekerjaan Roh Kudus bekerja ditengah tujuh gereja dan menelisik gereja-gereja. Di pasal 3:1-2 berbunyi

“Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu:engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! 2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

Perhatikan saat dinyatakan ‘ketujuh Roh Allah’ lalu frasa ‘tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku’. Perkataan tersebut mengakhiri istilah ‘gereja ada Roh Kudus atau tidak ada Roh Kudus’. Sekaligus menjelaskan bahwa ketiga gereja tersebut masih ada hal-hal yang tidak mendengarkan Roh Kudus.

Ah, mana ada gereja yang sempurna? Benar tapi jangan mengelak kalau dibilang gereja-gereja kitapun tidak sedang sepenuhnya mendengar suara bahkan pimpinan Roh Kudus. Lihat, misalnya, jemaat Sardis yang pekerjaannya banyak sekali buat Tuhan tapi tidak ada yang sempurna. Apa bedanya dengan makam yang dilabur putih tapi isinya tengkorak?

Ini bukan saia soal gereja saya dan anda tapi ini juga soal saya dan anda secara langsung sebagai bagian dari gereja-Nya. Jangan mengelak! Ketika kita membiarkan orang yang punya uang mengatur gereja maka Roh Kudus disana diam. Ketika kita biarkan orang yang tidak punya uang mau diatur asal punya uang untuk pembangunan dan urusan gereja maka Roh Kuduspun dibungkam.

Kalau Roh Allah yang hadir dan menyertai itu menjamin kasih kasih karunia dan damai sejahtera maka tidak sepatutnya kita mengukur kehadiran-Nya itu dalam hal-hal materi. Karena kita akan terjebak pada ‘apa yang diluar’ dan diinginkan manusia sekalipun kita menggunakan kata ‘butuh’. Tapi bagaimana mungkin di hadapan takhta-Nya kita bilang kita tidak butuh kasih karunia dan damai sejahtera melalui pekerjaan Roh-Nya? Ada apa dengan diri kita dengan gereja kita? Koq masih nggak mengerti prioritasnya dimana? Koq mengejar yang rohani untuk dapat yang jasmani? Lalu dimana kasih karunia dan damai sejahtera itu sebenarnya ada dan hadir dalam hidup kita?

#daeirohallah

Leave a Reply

Back to top