Natal Tidak Dibatalkan – Minggu Keempat Advent
Doa:
Tuhan, berbicaralah kepada kami, sebab kami siap mendengar.
6 hari dari sekarang adalah hari natal. Menurut salah satu harian online yang saya baca menyatakan Covid mengakibatkan tingkat pengunjung di Mal menjelang Natal dan Tahun Baru menurun, cenderung sepi dan pasar lesu. Pola belanja masyarakat berubah lebih memprioritaskan kebutuhan pokok seiring penurunan daya beli. Masyarakat masih takut mengunjungi mal selama pandemi Covid-19. Dari berita itu kita simpulkan bahwa tidak ada lagi discount yang bisa sangat menarik dan sinterklas yang menginspirasi anak-anak untuk mendapatkan hadiah di hari natal. Tapi satu khabar gembira yang saya ingin sampaikan disini adalah: Natal tidak dibatalkan, Christmas is not Cancelled.
Berpegang pada Janji Tuhan
Natal tidak dibatalkan karena kita telah belajar di minggu-minggu yang lalu bahwa pekerjaan Tuhan itu terjadi ditengah kesunyian bukan hiruk-pikuk atau keramaian. Natal tidak dibatalkan karena janji Tuhan digenapi. Mereka yang berpegang pada janji-Nya mengerti bahwa Allah itu setia dalam perjanjian-Nya dan Dia kudus adanya. Hari ini kita kan menajamkan pesan yang membuktikan bahwa natal tidak dibatalkan karena: pertama, karena Tuhan bekerja melalui melalui hati kita. Kedua, Tuhan bekerja melalui Roh-Nya.
Yehezkiel 36:25 menyebutkan tentang Tuhan yang akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. 26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.