Tuhan Bekerja Melalui Roh-Nya. Roh Kudus Yang Menuntun Kita.

Tuhan Bekerja Melalui Roh-Nya. Roh Kudus Yang Menuntun Kita.

Tuhan Bekerja Melalui Roh-Nya. Roh Kudus Yang Menuntun Kita.

Tuhan Bekerja Melalui Roh-Nya. Roh Kudus Yang Menuntun Kita. 960 540 Pastor John Sihombing

2. Tuhan bekerja melalui Roh-Nya. Roh Kudus yang menuntun kita. Pertama, kita bisa melihat dalam bacaan kita di Yeremia 36:26-27, yang bukan saja menyatakan hati yang baru namun juga roh yang baru. Roh yang baru karena sejak kejatuhannya manusia sudah mati rohani. Tuhan mengembalikan hidup kita untuk taat pada ketetapan-Nya. Apakah kita mungkin kita hidup taat dan melakukan Firman Tuhan dalam hidup kita? Ya, sangat mungkin. Karena dinyatakan “Rohku akan kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya”.

Roma 8:2 menyebutkan, “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut”. Ketika kita percaya pada Yesus maka Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kita dalam Kristus. Pekerjaan Roh yang turut serta dalam memerdekakan kita bukan untuk hidup menurut daging tapi menurut Roh (Roma 8:4). Spurgeon mengatakan “Roh Kudus tidak bisa tinggal di dalam hati yang lama; itu adalah tempat yang kotor, ketiadaan semua kebaikan, dan penuh permusuhan dengan Tuhan. Operasi pertama Roh Kudus atas kodrat kita adalah merobohkan rumah lama dan membangun yang baru, agar ia dapat menghuni atau mendiami kita secara konsisten dengan kodrat ilahi yang suci.”

Roh Tuhan Bekerja Menuntun Kita

Roh Kudus yang memberi hidup ini merobohkan kehidupan lama dan membangun yang baru. Yesus berkata bahwa seseorang yang tidak dilahirkan kembali dan memiliki kehidupan yang baru tidak dapat melihat kerajaan Allah (Yohanes 3:3). Dalam Lukas 17:20‭-‬21 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: ”Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”‬‬

Memahami advent berarti memahami Kristus yang sudah datang lebih dari 2000 tahun yang lalu, kehadiran-Nya di hati kita dan kedatangannya kedua kalinya di masa yang akan datang. Ketiganya tidak bisa ‘dibaca’ dengan tanda-tanda lahiriah yang dinanti atau dicari semua orang.

Coba kita mulai perhatikan dari kedatangan Yesus Kristus. Tidak ada tanda lahiriah tentang bintang yang dimengerti banyak orang selain apa yang dinyatakan-Nya melalui ciptaan-Nya kepada orang majus. Tidak ada tanda-tanda lahiriah yang dapat membuat rasa takut yang dimengerti banyak orang berkaitan dengan malaikat yang muncul tiba-tiba ditengah para gembala. Keduanya begitu unik dan khusus dan sulit ditangkap oleh manusia. Bahkan untuk Yusuf yang saleh dan ingin memutuskan hubunganya dengan Maria.

Demikian juga kita amati saat Yesus ‘lahir’ dalam hati kita. Kita tidak dapat memahaminya hanya dengan lahir Kristen, dibaptis, dimuridkan, masuk STT, lulus dan mendapat gelar, dipendetakan dan jadi ketua sinode atau ephorus atau ketua PGI sekalipun.

Lihat pejabat Kristen yang terkena kasus korupsi. Apakah kita mau katakan perbuatan kita itu sesuatu yang terpisah dari Yesus yang lahir dalam hati kita? Anehnya masih saja orang Kristen menampilkan dan percaya pada penampilan luar atau lahiriah seseorang. Semua itu membuat kita salah fokus, lihat disini dan disana, ikuti pengkhotbah ini dan itu tapi kita tidak lagi melihat Yesus ada diantara kita, bahkan ditengah pandemi ini.

Yesus ada di hati kita

Kalau Yesus ‘lahir’ di dalam hati kita tentu kita tidak akan ‘membawa’ Yesus yang ada dalam hati kita untuk berkata-kata hal yang tidak pantas, berprasangka buruk, merencanakan hal yang tidak baik, dan melakukan hal yang Yesus tidak inginkan. Namun sebaliknya, kita mengerti, bahwa jika kita melakukan hal-hal yang diinginkan-Nya maka resikonya kita bisa tidak menempati posisi yang baik.

Kita bisa digeser orang dan tidak lagi berada dalam lingkungan yang menjamin keamanan dan kebutuhan kita. Yesus ada di hati kita dan – Tuhan Bekerja Melalui Roh-Nya – Roh Kudus bekerja di dalamnyanya akan membuat kita sungguh mencari hal-hal rohani bukan malahan hal-hal lahiriah. Karena dengan mencari perkara yang diatas, yaitu hal-hal yang rohani tersebut maka kitapun akan mengalami sungguh Yesus ada diantara kita melalui pekerjaan Roh-Nya terjadi melalui hidup kita.

Kehadiran Roh Kudus yang bekerja juga menegaskan kehadiran Yesus saat ini. Penentuannya ada pada seberapa besar hubungan kita yang telah diubahkan membuat kita tidak ‘mengejar’ hal-hal yang lahiriah.

Hal ini begitu penting disaat pandemi, yaitu saat semakin bertambahnya orang terinfeksi dan pandemi ini tak kunjung reda dan orang-orang berusaha melindungi dirinya sendiri sehingga tidak lagi peka terhadap kebutuhan orang lainnya. Ini menempatkan kita dimana kita tidak melihat Yesus sebagaimana Ia katakan: ‘akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya’.

Bukan Hal-hal Lahiriah

Peristiwa kelahiran seorang raja yang lahir bagi orang Israel hanya membuat mereka terkejut tapi tidak ada satupun yang datang menyembah bahkan mereka yang mengenal Taurat sekalipun. Mengapa? Karena Taurat tidak ada dalam hati mereka untuk mereka memikirkan hal-hal rohani dan bukan hal-hal lahiriah. Seorang yang tunduk kepada Allah dari dalam itu adalah seorang yang tunduk pada Roh Kudus.

Merenungkan Firman Tuhan itu membuat kita memikirkan hal-hal rohani yang membuat kita taat padaNya. Semua pikiran yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, yang disebut kebajikan dan patut dipuji itu menguasai diri kita (Filipi 4:8). Itulah hati yang baru. Sehingga sekalipun kita tidak melihat Kristus secara lahiriah kita masih bisa melihat Dia melalui Firman-Nya dibawah bimbngan Roh-Nya.

Kemudian orang lain melihat Kristus di hati kita karena kita melakukan Firman-Nya dan Roh-Nya melawat mereka. Kita melihat orang yang mungkin selama ini telah melukai, merendahkan dan tidak menghargai dengan kasih. Karena buah Roh adalah kasih.

Disinilah hati kita dipersiapkan untuk menyambut hari natal dan sekaligus kedatangan-Nya kedua kali. Orang-orang disekitar kita melihat perubahan hati kita dan kita mengalami pekerjaan Roh Kudus melaui diri kita. Pertanyaannya, apakah kita sudah memiliki hati yang baru itu? Apakah kita sudah menerima Firman yang berotoritas untuk kita tunduk dibawah bimbingan Roh-Nya? Apakah kita mencari hal-hal rohani di dalam setiap ketaatan kita pada Tuhan?

Natal tidak dibatalkan. Karena kita mau menerima hati yang baru itu. Kita tidak saja menerima Yesus namun juga Firman-Nya hari ini yang membawa kita memikirkan hal-hal rohani dan tunduk pada Roh-Nya yang bekerja agar kita melakukan Firman-Nya itu. Natal tidak dibatalkan karena perubahan terjadi dalam hati kita. Tuhan Bekerja Melalui Roh-Nya. Roh Kudus Yang Menuntun Kita.

Tuhan Bekerja Melalui Hati Kita. Ia Membuat Hati Yang Taat

Tuhan Bekerja Melalui Hati Kita. Ia Membuat Hati Yang Taat

Sermon Notes: Natal Tidak Dibatalkan

Natal Tidak Dibatalkan
Share
About the author

Pastor John

Pastor, Biblical Studies Teacher, Devotional Writer and Podcasters, Missional Orientation, Counselor, Song Composer and Worshiper

Leave a Reply

Back to top