Aku Miskin Di Hadapan Allah – Matthew 11:4-5 NIV
4 Jesus replied, “Go back and report to John what you hear and see: 5 The blind receive sight, the lame walk, those who have leprosy are cleansed, the deaf hear, the dead are raised, and the good news is proclaimed to the poor.
Jawaban Yesus untuk pertanyaan Yohanes yang disampaikan murid-muridnya sangat jelas tentang segala hal yang telah dan masih dilakukannNya. Namun hal yang kita luput dari pengamatan adalah tujuannya, “to the poor”. Kata “miskin” yang digunakan juga digunakan di pasal 5:3. Hal ini menggambarkan bahwa Yesus melakukan perbuatan-perbuatan ajaib dan memproklamasikan khabar baik bagi orang yang miskin secara rohani.
Ketika perbuatan ajaib terjadi dan pemberitaan Injil itu di dengar maka sasarannya jelas. Itu sebabnya ketika Yesus mengatakan agar para murid Yohanes menyampaikan kepada Yohanes apa yang mereka “dengar dan lihat” maka kata “miskin” itu demikian penting. Karena sikap Yohanes saat membaptis Yesus memberi indikasi yang jelas bahwa Yohanespun seseorang yang “miskin di hadapan Allah”.
Ini menjadi sikap penting untuk diingatkan kembali pada kita. Karena sikap “Aku Miskin Di Hadapan Allah” atau miskin rohani itulah kunci seseorang dapat melihat perbuatan Allah dan menerima pemberitaan khabar baik itu. Banyak kali kita sibuk pada faktor mukizat dan pengkhotbahnya. Bukan! Bukan itu. Fokusnya ada pada kemiskinam rohani kita dihadapan Tuhan.
Menjelang tahun baru maka ada banyak harapan yang kita impikan dan ingin wukudkan. Seringkali kita memfokuskan pada apa yang bisa di dengar atau dilihat orang. Itu salah fokus. Mari menyambut tahun baru dengan memfokuskan sedapat mungkin kemiskinan rohani kita di hadapanNya. Sehingga kita mengimpikan dan memiliki keinginan (desire) dalam pimpinan Tuhan. Keinginan yang dikuduskan untuk memberkati orang lain dengan perbuatan-perbuatanNya dan pemberitaan khabar baik bagi mereka yang juga miskin rohani di hadapan Allah.
Selamat Menyambut Tahun Baru dalam kebahagiaan karena kita miskin dihadapan Allah..!!
Leave a Reply