Berbahagialah Orang yang Membawa Damai, Karena Mereka akan Disebut Anak-Anak Allah

Berbahagialah Orang yang Membawa Damai Matius 5

Berbahagialah Orang yang Membawa Damai, Karena Mereka akan Disebut Anak-Anak Allah

Berbahagialah Orang yang Membawa Damai, Karena Mereka akan Disebut Anak-Anak Allah 960 540 Pastor John Sihombing

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah, Matius 5:9 – (7). Seorang “pendamai” bukanlah hanya seseorang yang mencoba untuk menghentikan permusuhan di antara bangsa-bangsa dan orang-orang (ay. 9). Seorang percaya yang telah mengalami damai dengan Allah akan membawa kedamaian kepada sesama manusia.
Ini bukan kebahagiaan orang yang berseru-seru “damai…damai” atau “cari damai” karena ketakutan kehilangan sesuatu. Orang yang membawa damai adalah mereka yang membawa berita damai karena mereka telah diperdamaikan menjadi anak-anak Allah dan sebutan itu cocok karena mereka ingin membawa berita damai dengan Allah itu kepada siapa pun disekitar mereka.

Berita damai memang tidak bisa diukur dengan reaksi senang, tidak senang atau suka atau tidak suka orang lain. Seseorang bisa saja membawa damai dari Tuhan dalam keluarga tapi jadi dibenci. Dia bisa membawa damai dari Allah namun membuatnya mengalami penderitaan, ay. 10. Jadi berita damai bukan berita win-win solution. Malah bisa lost-win solution. Kita yang lost malah orang lain yang win.
Membawa damai sejahtera itu berarti membawa Yesus kepada orang lain.

Berita Kerajaan Allah

Damai yang bukan karena ketiadaan perang, ketiadaan Corona. Kota Kapernaum yang mengalami kesuksesan, kota metropolis dan mengalami mujizat Tuhan. Tapi Yesus mengatakan ‘Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!’ Kita yang dipanggil untuk bertobat, mengalami damai sejahtera dengan Allah harus membawa pesan damai sejahtera dari Allah sebelum segala sesuatunya akan berakhir – Berbahagialah orang yang membawa damai…

Damai sebagaimana yang Yesus minta kepada kita adalah damai sejahtera dan berita Kerajaan Allah sudah dekat kepada orang-orang disekitar kita. Itu memang beresiko tapi itu yang harus kita lakukan. Karena kebahagiaan juga ada melalui resiko itu. Itu sebabnya kebahagiaan yang terakhir disebutkan:

Terakhir, Kedelapan:

Berbahagialah Orang yang Dianiaya oleh Sebab Kebenaran

Berbahagialah Orang yang Dianiaya oleh Sebab Kebenaran 960 540 Pastor John Sihombing

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu, ay.10-12.

Berbahagialah Orang Yang Suci Hatinya, Karena Mereka Akan Melihat Allah

Berbahagialah Orang Yang Suci Hatinya, Karena Mereka Akan Melihat Allah
Share
About the author

Pastor John

Pastor, Biblical Studies Teacher, Devotional Writer and Podcasters, Missional Orientation, Counselor, Song Composer and Worshiper

Leave a Reply

Back to top