Menjadi Berani Karena Kebangkitan-Nya

Menjadi berani karena kebangkitan-Nya yang akan terjadi pada kita sekalipun yang kita lihat saat ini adalah penderitaan.

Lukas 18:32‭-‬33

Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.”

Loh, kenapa ini tidak terjadi dalam Kekristenan secara menyeluruh di seluruh dunia? Mengapa hanya di negara, daerah, kota dan desa tertentu saja? Bukankah banyak yang tidak mengenal Allah? Karena untuk menghindari ‘diolok-olokkan, dihina, diludahi, disesah dan dibunuh’ cuma satu, mencari pujian dan itu termasuk ingin dihargai, diterima da agungkan manusia. Mau jalan cepat atau lambat semua ke sana. Semua keterus terangan atas apa yang disembunyikan, yaitu ketakutan manusia tidak terungkap sama sekali.

Kita Berani

Lalu kita ikutan? Jangan mau. Kita cuma ikut Dia yang bangkit dan kita akan dibangkitkan. Nggak apa banyak yang ikut dunia untuk menyembunyikan rasa takutnya kehilangan dunia asal Kristus bangkit. Kita tidak menekankan pada penderitaan untuk menjadi takut tapi kita menekankan kebangkitan untuk menjadi berani. Kiranya Allah menyertai kita untuk menjadi berani. Selamat menjadi berani karena kebangkitan-Nya yang akan terjadi pada kita sekalipun yang kita lihat saat ini adalah penderitaan.