Menjadi Layak

Menjadi layak

Menjadi tidak layak karena Dia mau datang dalam ketidaklayakkan kita bukan anggap diri layak sekalipun kita sudah mengikuti Dia.

Lukas 19:7

Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: ”Ia menumpang di rumah orang berdosa.”

Kalau Tuhan Yesus begitu ‘turun’ untuk mengantar anugerah-Nya kepada Zakheus maka seberapa besar kemauan kita ‘turun’ dalam ketidaklayakkan untuk menerima anugerah-Nya.

Manusia merasakan dirinya layak saat sudah percaya dan mengikuti Yesus. Padahal mereka ‘semua orang itu’ juga orang berdosa. Kita mungkin merasa layak untuk masuk surga karena menerima Yesus tapi Firman-Nya tidak kita terima. Tindakan-Nya tidak kita terima, keputusan-Nya tidak kita terima. Itu berarti kita mau bilang sama Tuhan bahwa kita layak sebelum ataupun sesudah Yesus berkorban bagi kita di kayu salib.

Menjadi Layak karena Dia Mau Datang Dalam Ketidalayakkan Kita

Kita akan bertemu dengan orang-orang yang merasa layak karena sudah percaya pada Yesus. Semua orang yang ikut Yesus saat itu juga merasa demikian. Namun perilaku ataupun sikap dan apa yang dipikiran juga sungut-sungut kita menjelaskan siapa diri kita. Kita tidak mempersilahkan Firman Tuhan tiap hari untuk memeriksa ketidaklayakkan kita agar kita tinggalkan namun segera mengukurnya pada orang lain. Kita jadikan Firman untuk ‘melindungi’ diri kita sendiri. Hubungan dekat dengan Yesus cepat ‘melayakkan’ kita sehingga kita merasa hebat. Kita menertawakan orang karena kesalahan bukan keberdosaan atau kesombongan diri kita. Tapi kita bersungut-sungut saat suatu waktu Tuhan hanya mengantar anugerah-Nya pada yang paling tidak layak menerimanya. Apakah kita Zakheus atau orang banyak itu? Selamat menjadi layak karena Dia mau datang dalam ketidaklayakkan kita bukan anggap diri layak sekalipun kita sudah mengikuti Dia.