Harta atau Nyawa

Harta atau Nyawa

Harta atau Nyawa 150 150 Pastor John Sihombing

Ibrani 11:25 Kasih karunia menyertai kamu sekalian.

Ini bagian pentup Surat Ibrani yang bias direnungkan bersama, yaitu tentang kasih karunia. Kasih karuni disini adalah kasih karunia tertentu, artinya tentu kasih karunia Allah bukan kasih karunia manusia ketika kita mengharapkan atau mendapatkan sesuatu. Karena kasih karunia disini adalah sebuat tindakan Allah terlepas dari harapkan dan apa yang kita dapatkan yang sering kita salah artikan hanya sebagai berkat jasmani bukan rohani dan kekekalan.

Karena itu “kasih karunia” disini dikatakan “menyertai kamu sekalian”. Karena kalau kasih karunia itu tindakan Allah maka kasih karunia yang menyertai itu juga berbicara tentang Allah yang menyertai kita sekalian. Penyertaan Allah sering dibatasi oleh apa yang kita rasakan dan alami. Semuanya dari sisi kita. Itu tidak salah. Tapi itu juga sebabnya kita kadang merasakan dan mengalami namun kadang tidak. Kita tidak melihat kasih karunia sebagai kehadiran Allah sendiri yang bertindak dalam hidup kita bahkan ditengah penderitaan sekalipun. Karena itu yang sedang terjadi di tengah jemaat Ibrani saat tulisan ini ditulis dan dikirimkan oleh Paulus.

Kasih karunia itupun dinyatakan menyertai “kamu”. Setelah memahami tindakan Allah yang tidak dipengaruhi oleh keadaan dan situasi maka kita bias sangat lega bahwa kasih karunia Allah itu menyertai kita bukan pekerjaan, toko, usaha, perusahaan dan rumah juga segala harta benda kita. Implikasihnya bias ke hal yang lebih luas dari diri kita sendiri di saat tertentu. Tapi karena tulisan ini hanya berbicara “kamu” maka kita tidak diajarkan untuk lebih menghargai materi dan uang daripada diri kita sendiri yang telah ditebus oleh darah Kristus. Ya penghargaan dan harga diri kita ada karena Kristus bukan karena apa yang kita miliki. Kasih karunia akan bergerak menyertai kita, nyawa bukan harta. Karena kehidupan kekal menanti kita.

#hartaataunyawa

 

6 Komentar
  • Renny Hutabarat 21 Juli 2023 at 07:10

    Yes, kasih karunia diberikan oleh Allah untuk manusia dan bukan karena usaha manusia untuk mendapatkannya.

    Ada beberapa koreksi di beberapa kata diatas yang tulisannya kurang huruf dan ada yang penulisannya kurang pas. Penempatan kata “bias” mungkin perlu di cek juga. Thank you.

    Perlu double check sebelum di publikasikan.

    • John Sihombing 21 Juli 2023 at 07:42

      Terima kasih Balthasar dan Renny untuk komentarnya. Saya akan coba edit lagi. Hal kekurangan atau salah ketik memang sering saya lakukan. Karena kondisi mata dan saat membuat renungandi HP sehingga terluput dari apa yang saya bisa lihat. Berkenaan dengan edit memang jarang saya lakukan karena waktu yang saya gunakan takutnya berkepanjangn. Namun diatas semuanya itu masukan sangat berguna mengingatkan saya lagi.

      • Assalamualaikum wr wb.Salah ketik bukan masalah besar.Yang penting motif hati.Wassalamualaikum wr wb

    • Assalamualaikum wr wb
      Kasih Karunia itu adalah YESUS SENDIRI sebagai model MANUSIA BARU. Sebagaimana Allah menyediakan BAHTERA di zaman Nani Nuh.Walaikumsalam wr wb

  • Kita harus selalu mensyukuri kasih karunia yg ada dalam segala aspek hidup kita, yg kita sadari atau tidak sadari, dan bahkan dalam penderitaan 🙏🏼

  • Batara Situmorang 21 Juli 2023 at 15:51

    tks pak, new insight for me.

Leave a Reply

Back to top