Keenam, Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah – Matius 5:8. Jika kita amati ayat ini maka perhatikan ayat-ayat sebelumnya. Karena tanpa kelima ucapan bahagia sebelumnya maka ayat ini akan tidak berlaku. It will never work. Kalau ayat-ayat berikutnya disusun maka ucapan bahagia akan berbentuk piramid terbalik pada tahap ini.
Suci hati tidak dibangun oleh kekuatan manusia. Suci hati pada awalnya dibangun dari kemiskinan rohani yang kita sadari dan miliki, ay. 3. Kemudian dari kedukaan yang digantikan penghiburan, ay. 4 Tuhan yang pasti berbicara tentang peran Roh Kudus. Sehingga bukan kedukaan akibat dari keinginan daging yang bekerja. Lalu “kelemah lembutan”, ay. 5 yang menguasai dunia bukan menurut cara dunia. Tapi karakter serupa Kristus yang terus-menerus membentuk setiap keputusan yang tidak serupa denganNya.
Pada ayat 6 lapar akan Firman Tuhan. Bukankah memang sesungguhnya Firman yang turut menguduskan kita? Kemudian pada ayat 7, bukankan belas kasihan itu menunjukkan kehidupan yang tidak mementingkan diri sendiri? Itu sebabnya pada ayat 8 kita tidak perlu heran seseorang yang berbahagia yaitu orang yang suci hatinya yang akan mengalami kehadiran Allah.
Ini bukan bicara tentang “melihat” dalam konteks sesuatu yang visual. Tapi seseorang menjadi bahagia karena merasakan kehadiran Allah. Pertanyaannya, apakah kita sudah sampai sini atau atau belum?
Damai dengan Allah
Kebahagiaan surgawi meliputi orang yang secara terus-menerus mengalami penyucian karena kondisi-kondisi bahagia yang sebelumnya diwujudkan dalam kehidupannya, sehingga ia dapat melihat Allah di tengah kebejadan dunia, ay. 8. Ia telah mengalami damai dengan Allah yang kemudian membawa kedamaian kepada sesama manusia walau untuk melaluinya ia mengalami aniaya. Kebahagiannya bukan berasal dari apa yang diberikan oleh dunia tapi dari sorga. Namun pertanyaannya sekarang, apakah kebahagiaan surgawi sungguh telah kita rasakan? Berbahagialah orang yang suci hatinya…
Selanjutnya keTujuh:
Berbahagialah Orang yang Membawa Damai, Karena Mereka akan Disebut Anak-Anak Allah
Berbahagialah Orang yang Membawa Damai, Karena Mereka akan Disebut Anak-Anak Allah https://johnsihombing.com/wp-content/uploads/2020/12/Berbahagialah-Orang-yang-Membawa-Damai-Karena-Mereka-akan-Disebut-Anak-Anak-Allah.jpg 960 540 Pastor John Sihombing https://johnsihombing.com/wp-content/uploads/2020/12/Berbahagialah-Orang-yang-Membawa-Damai-Karena-Mereka-akan-Disebut-Anak-Anak-Allah.jpgIni bukan kebahagiaan orang yang berseru-seru “damai…damai” atau “cari damai” karena ketakutan kehilangan sesuatu. Orang yang membawa damai adalah mereka yang membawa berita damai karena mereka telah diperdamaikan menjadi anak-anak Allah dan sebutan itu cocok karena…
Leave a Reply