Selamat belajar “meniadakan diri”.
Lukas 18:31
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: ”Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.
Kita bisa melihat bagian yang digenapi mengenai penderitaan Anak Manusia itu tercatat di Daniel 9: 25-27; Yesaya 53; Mazmur 2:1 Mazmur 22:6. Dua hal yang kita bisa belajar dari sini adalah: pertama, hidup Yesus Kristus yang disebut Anak Manusia sebagai penggenapan raja yang akan menderita itu sungguh terjadi. Kedua, penderitaan adalah hal yang tidak terelakkan untuk seseorang memenuhi panggilan-Nya. Kita bukan saja telah dipanggill percaya juga namun juga untuk menderita. 1 Petrus 2:21 menyatakan “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya”.
Peniadaan Diri
Ketika kita bertemu dengan orang duniawi dan cari jalan pintas untuk berhasil, kaya, memiliki kedudukan dan jabatan di pemerintahan, swasta dan rohani sekalipun menjelaskan bahwa salib adalah kehinaan yang tidak sanggup diterima. Karena manusia tidak tahan akan penolakkan dan hal yang tampak baginya merupakan kegagalan. Sebaliknya Yesus tidak perlu menyembunyikan apapun juga. Karena Ia bukan gagal dengan membuktikan kasihN-ya sehingga Ia harus menderita. Siapa yang akan menceritakan penderitaannya berulang kali dan telah dicatat sebelumnya? Hanya Yesus yang sanggup untuk itu karena “peniadaan diri” dan itu yang dikemudian hari ditiru oleh para murid-Nya. Apakah kita sudah memasuki “peniadaan diri” sejauh itu? Selamat belajar “meniadakan diri”
Leave a Reply