Selamat Bawa Semua Juga Keluarga Kita Memiliki Alasan yang Sama, Kerajaan Allah

Selamat Bawa Semua Juga Keluarga Kita Memiliki Alasan yang Sama, Kerajaan Allah

Selamat Bawa Semua Juga Keluarga Kita Memiliki Alasan yang Sama, Kerajaan Allah

Selamat Bawa Semua Juga Keluarga Kita Memiliki Alasan yang Sama, Kerajaan Allah 1080 1080 Pastor John Sihombing

Selamat bawa semua juga keluarga kita memiliki alasan yang sama, Kerajaan Allah

Lukas 18:29

Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Kerajaan Allah meninggalkan rumahnya, isterinya atau saudaranya, orang tuanya atau anak-anaknya,…

Karena Kerajaan Allah maka kita ‘meninggalkan’ semua yang mengikat hubungan kita. Masih mau Kerajaan Allah? Itu sebabnya, apa alasanku mengikut Yesus itu dasarnya bukan hanya ikut Yesus. Karena kita tidak mungkin dapat melakukan dan memberikan nilai-nilai Kerajaan Allah jika alasan kita bukan berasal dari Kerajaan Allah itu sendiri.

Meniadakan alasan Kerajaan Allah

Kata ‘meninggalkan’ secara tata bahasa bukan terus menerus meninggalkan tapi suatu waktu dan menunjukkan kedatangan dari satu tempat ke tempat lainnya, mencapai atau menjangkau. Hal ini ditunjukkan saat posisi Adam yang seharusnya melarang Hawa untuk mengambil buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Hal yang sama ketika pelajari dari arti nama Cain dan Habel yang menjelaskan Cain lebih diandalkan dari Habel atau perilaku pilih kasih Ishak dan Rebekah masing-masing menurut kepentingan dan kedekatannya. Hubungan primordialisme, keluarga dan suami-istri dapat menjadi alasan pribadi dan meniadakan alasan Kerajaan Allah.

Seharusnya Adam menjangkau Hawa untuk tidak mengambil buah itu dan mereka tidak membedakan kedua anak mereka yang lahir di kemudian hari. Hal serupa dengan Ishak dan Rebekah. Seharusnya kita bisa lebih melihat secara jelas orang yang paling dekat dengan kita tapi tidak membawa kita pada Tuhan dan jalan-jalannya di suatu waktu, keadaan atau peristiwa tertentu.

Ambil Keputusan

Alasan Kerajaan Allah harus jadi pusat untuk kita bisa memperjelas mana yang Tuhan kehendaki dan melepaskan kepentingan orangtua terhadap anak juga sebaliknya. Istri terhadap suami demikian juga sebaliknya. Hal yang sama dengan hubungan anak menantu dan anggota keluarga lainnya. Kalau kita tidak lekat pada alasan yang tepat, yaitu Kerajaan Allah akan menjadi tidak berarti apa-apa buat kita dan keluarga kita. Kita pikir kelurga kita sudah Kristen tapi mayoritas keputusan yang diambil dan cara kita menyelesaikan masalah nggak ada hubungannya dengan Kerajaan Allah. Kepentingan diri dan keluarga kita lebih berarti dari Kerajaan-Nya. Lalu, satu keluarga mau dibawa kemana? Selamat bawa semua juga keluarga kita memiliki alasan yang sama, Kerajaan Allah

Share
About the author

Pastor John

Pastor, Biblical Studies Teacher, Devotional Writer and Podcasters, Missional Orientation, Counselor, Song Composer and Worshiper

Leave a Reply

Back to top